Siklon Tropis - Pengertian, Kejadian, Dampak, Resiko Kerugian
Siklon Tropis - Pengertian, Kejadian, Dampak, Resiko Kerugian - Siklon tropis yakni gangguan atmosfer berupa aktifitas sirkulasi vorteks di atmosfer jawaban adanya tekanan rendah di suatu tempat. Pada umumya, siklon tropis terjadi di kawasan lintang menengah. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan gangguan ini terjadi pula di lintang rendah ibarat di Indonesia.
Meskipun probabilitas terjadinya sangat kecil, siklon tropis di Indonesia pernah terjadi setidaknya 6 kali, di antaranya Siklon Tropis Vamei (26-31 Desember 2001), Siklon Tropis Inigo (30 Maret - 9 April 2003), Siklon Tropis Durga (22-24 April 2008), Siklon Tropis Kirrily (26-27 April 2009), Siklon Tropis Cempaka (26-29 November 2017) dan Siklon Tropis Dahlia (29 November - 4 Desember 2017).
Siklon tropis secara umum mempunyai dampak eksklusif dan tak langsung. Dampak eksklusif siklon tropis yakni kondisi meteorologi yang menyertainya secara bersamaan pada ketika siklon berlangsung. Dampak eksklusif ini antara lain berupa peningkatan curah hujan dan kecepatan angin serta adanya gelombang tinggi.
Dampak tak eksklusif yakni dampak lanjutan jawaban adanya peningkatan acara meteorologi tersebut, di antaranya sanggup berupa banjir, tanah longsor, erosi dan perubahan ekosistem pantai, banjir pantai (coastal flooding) dan kerusakan aneka macam infrastruktur.
Pada umumnya, kemunculan siklon tropis akan diikuti oleh insiden cuaca ekstrim. Kejadian cuaca ekstrim tersebut seringkali mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perekonomian.
Estimasi kerugian secara ekonomi sebagai jawaban dari siklon tropis telah dikemukakan oleh Mendelshon dkk (2012) dengan menyertakan prediksi perubahan iklim terhadap kemunculan siklon tropis yang pada hasilnya akan merusak aneka macam aset di sekitar kawasan lintasan siklon tropis.
Menurut hasil penelitian tersebut, wilayah yang mengalami kerugian ekonomi paling besar yakni Amerika Tengah. Di samping itu, wilayah Amerika Utara, kepulauan Pasifik, dan Asia Timur juga mempunyai resiko kerugian ekonomi di atas rata-rata meskipun tidak sebesar wilayah Amerika Tengah.
Penelitian sejenis mengenai dampak cuaca ekstrim terhadap bidang ekonomi juga telah dilakukan diantaranya oleh Neumann dkk. (2015) untuk wilayah pesisir Vietnam, untuk bidang ketahanan pangan dan suplai rantai makanan di Australia oleh Beer (2018), untuk mitigasi resiko pengembangan wilayah pantai di New York oleh Lin & Shullman (2015).
Bahkan Yu dkk (2017) telah melaksanakan kajian mengenai dampak cuaca ekstrim terhadap faktor sosial-ekonomi, yang dalam hal ini berupa tingkat kriminal selama cuaca ekstrim berlangsung. Di samping itu, berdasarkan Deng dkk (2015) dan Zheng dkk (2017) terdapat pula problem kesehatan yang ditimbulkan sehabis insiden siklon tropis.
Dampak terpenting yang sangat perlu menerima perhatian besar dari insiden siklon tropis yakni kemungkinan timbulnya korban jiwa, ibarat dikemukakan oleh Su dkk (2016). Oleh alasannya hal tersebut, maka pemahaman yang mendalam mengenai fenomena siklon tropis perlu dimiliki untuk meminimalisir kerugian yang mungkin timbul.
Kerugian secara ekonomi jawaban kemunculan siklon tropis sering diakibatkan oleh banjir, ibarat yang diuraikan oleh Villarini (2016) bahwa kejadian banjir di sebelah Barat dan Timur Amerika yang cenderung terjadi di bulan Oktober-Maret sangat dipengaruhi oleh acara siklon tropis.
Referensi:
Habibie M.N., Noviati S., Harsa H., 2018, Analisis Pengaruh Siklon Tropis Cempaka Terhadap Curah Hujan Di Wilayah Jawa, Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 19 No. 1 Tahun 2018 : 1 – 11 Sumber https://pendidikangeo.blogspot.com/
Meskipun probabilitas terjadinya sangat kecil, siklon tropis di Indonesia pernah terjadi setidaknya 6 kali, di antaranya Siklon Tropis Vamei (26-31 Desember 2001), Siklon Tropis Inigo (30 Maret - 9 April 2003), Siklon Tropis Durga (22-24 April 2008), Siklon Tropis Kirrily (26-27 April 2009), Siklon Tropis Cempaka (26-29 November 2017) dan Siklon Tropis Dahlia (29 November - 4 Desember 2017).
Siklon tropis secara umum mempunyai dampak eksklusif dan tak langsung. Dampak eksklusif siklon tropis yakni kondisi meteorologi yang menyertainya secara bersamaan pada ketika siklon berlangsung. Dampak eksklusif ini antara lain berupa peningkatan curah hujan dan kecepatan angin serta adanya gelombang tinggi.
Dampak tak eksklusif yakni dampak lanjutan jawaban adanya peningkatan acara meteorologi tersebut, di antaranya sanggup berupa banjir, tanah longsor, erosi dan perubahan ekosistem pantai, banjir pantai (coastal flooding) dan kerusakan aneka macam infrastruktur.
Pada umumnya, kemunculan siklon tropis akan diikuti oleh insiden cuaca ekstrim. Kejadian cuaca ekstrim tersebut seringkali mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perekonomian.
Estimasi kerugian secara ekonomi sebagai jawaban dari siklon tropis telah dikemukakan oleh Mendelshon dkk (2012) dengan menyertakan prediksi perubahan iklim terhadap kemunculan siklon tropis yang pada hasilnya akan merusak aneka macam aset di sekitar kawasan lintasan siklon tropis.
Menurut hasil penelitian tersebut, wilayah yang mengalami kerugian ekonomi paling besar yakni Amerika Tengah. Di samping itu, wilayah Amerika Utara, kepulauan Pasifik, dan Asia Timur juga mempunyai resiko kerugian ekonomi di atas rata-rata meskipun tidak sebesar wilayah Amerika Tengah.
Penelitian sejenis mengenai dampak cuaca ekstrim terhadap bidang ekonomi juga telah dilakukan diantaranya oleh Neumann dkk. (2015) untuk wilayah pesisir Vietnam, untuk bidang ketahanan pangan dan suplai rantai makanan di Australia oleh Beer (2018), untuk mitigasi resiko pengembangan wilayah pantai di New York oleh Lin & Shullman (2015).
Bahkan Yu dkk (2017) telah melaksanakan kajian mengenai dampak cuaca ekstrim terhadap faktor sosial-ekonomi, yang dalam hal ini berupa tingkat kriminal selama cuaca ekstrim berlangsung. Di samping itu, berdasarkan Deng dkk (2015) dan Zheng dkk (2017) terdapat pula problem kesehatan yang ditimbulkan sehabis insiden siklon tropis.
Dampak terpenting yang sangat perlu menerima perhatian besar dari insiden siklon tropis yakni kemungkinan timbulnya korban jiwa, ibarat dikemukakan oleh Su dkk (2016). Oleh alasannya hal tersebut, maka pemahaman yang mendalam mengenai fenomena siklon tropis perlu dimiliki untuk meminimalisir kerugian yang mungkin timbul.
Kerugian secara ekonomi jawaban kemunculan siklon tropis sering diakibatkan oleh banjir, ibarat yang diuraikan oleh Villarini (2016) bahwa kejadian banjir di sebelah Barat dan Timur Amerika yang cenderung terjadi di bulan Oktober-Maret sangat dipengaruhi oleh acara siklon tropis.
Referensi:
Habibie M.N., Noviati S., Harsa H., 2018, Analisis Pengaruh Siklon Tropis Cempaka Terhadap Curah Hujan Di Wilayah Jawa, Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 19 No. 1 Tahun 2018 : 1 – 11 Sumber https://pendidikangeo.blogspot.com/